PEMBAHASAN
1.
Pengertian Seni Rupa
Manusia sebagai makhluk yang
mengenal keindahan senantiasa tidak terlepas dari dunia seni. Dunia seni
senantiasa mengikuti dunia manusia, baik dalam keadaan sempit ataupun lapang.
Seni senantiasa berkaitan dengan dunia keindahan. Sesuatu yang dapat mendatangkan
kesenangan, kenyamanan, dan kepuasan bagi seseorang. Banyak media yang
digunakan manusia untuk dapat mendatangkan keindahan, salah satunya yaitu seni
rupa. Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur – unsur
rupa (visual), unsur – unsur yang dapat diinderakan oleh mata. Atupun seni rupa
adalah cabang seni yang memanfaatkan unsur rupa dan dapat secara langsung
dilihat oleh mata. Seperti ; patung, dll.
Berbagai
jenis karya seni rupa sering diklarifikasikan berdasarkan aspek masing – masing,
diantaranya:
·
Berdasarkan pada dimensi atau matranya,
Seni
rupa dapat diklarifikasikan ke dalam seni rupa dua dimensi (dwi matra) dan tiga
dimensi (tri matra). Karya seni rupa dua dimensi adalah jenis karya seni rupa
yang penampilannya hanya memerlukan dua ukuran (matra). Sedangkan karya seni
rupa tiga dimensi adalah jenis karya seni rupa yang ditentukan oleh tiga
ukuran. Karya seni rupa tiga dimensi ini memiliki massa atau meruang.
·
Berdasarkan fungsinya,
Seni
rupa dapat dibedakan atas seni rupa murni (fine
art) dan seni rupa terapan (applied
art). Seni rupa murni adalah klarifikasi yang menunjuk pada pemanfaatan
karya yang semata – mata hanya untuk kepentingan hiasan saja (memenuhi
kebutuhan estetis). Sedangkan karya seni rupa pakai atau terapan adalah jenis
karya seni rupa yang diciptakan tidak hanya memenuhi kebutuhan estetis
melainkan juga memenuhi kebutuhan praktis manusia.
·
Berdasarkan corak atau aliran,
Seni
rupa dapat dibedakan atas seni rupa tradisional atau modern. Karya seni rupa
tradisional lebih menunjuk pada karya seni rupa yang berkembang pada masyarakat
secara turun – temurun. Sedangkan seni rupa modern adalah jenis karya seni rupa
yang senantiasamencari peluang – peluang perubahan untuk senantiasa menciptakan
hal – hal yang baru.
·
Berdasarkan tema, isi atau objek yang
ditampilkan
Seni
rupa dapat dipilah menjadi dua yakni representatif dan non representatif. Karya
seni rupa respresentatif artinya tema, isi atau objek itu menghadirkan kembali
suasana alam. Sedangkan karya seni rupa non representatif adalah karya seni
rupa yang tidak sama sekali menghadirkan kembali suasana alam. (Syafii, 2005 :
2.3 – 2.6)
2. Jenis-Jenis
Seni Rupa
Jenis
– jenis karya seni rupa diklarifikasikan sebagai berikut, diantaranya:
·
Seni Gambar
Adalah jenis karya seni
rupa dua dimensi dengan unsur utamanya garis. Media untuk gambar antara lain
yaitu kertas, krayon, pensil, arang, konte, pastel atau kapur. Jenis gambar
antara lain yaitu:
1.
Gambar yang digunakan sebagai rancangan
di bidang teknik, misalnya arsitektur atau permesinan.
2.
Gambar yang digunakan untuk kepentingan
penjelasan suatu tulisan atau karangan yang sering disebut dengan ilustrasi.
3.
Gambar yang digunakan untuk
merepresentasi suatu obyek yang tidak bergerak disebut gambar alam benda.
4.
Gambar yang digunakan untuk
merepresentasikan obyek hidup seperti hewan ataupun manusia disebut gambar
model.
5.
Gambar yang digunakan untuk hiasan atau
menampilkan suatu ragam hias disebut gambar hias atau ornamen.
6.
Gambar yang digunakan untuk merekam
keadaan, bantuan awal dalam kegiatan melukis atau mematung disebut gambar sket.
·
Seni Lukis
Adalah
jenis karya seni rupa dua dimensi yang lebih mengutamakan unsur warna, sehingga
sering disebut dengan gambar berwarna. Media untuk melukis adalah kanvas dengan
menggunakan cat air, minyak, akrilik atau mix media dengan bantuan alat kuas
atau lainnya. Berdasarkan obyek yang digambar dapat dikenali antara lain:
1.
Lukisan pemandangan (landscape), dengan menampilkan keindahan
obyek.
2.
Lukisan alam benda (still life) menampilkan obyek – obyek benda mati.
3.
Lukisan potret menampilkan tokoh dengan
menekankan pada ketepatan wajah.
4.
Lukisan yang menampilkan kehidupan
manusia, binatang, dan lingkungan hidup yang melingkupinya.
5.
Lukisan abstrak yang menampilkan obyek
yang tidak dijumpai atau dikenali di alam ini.
·
Seni Patung
Adalah
jenis karya seni rupa tiga dimensi yang lebih mengutamakan unsur ruang. Media
untuk patung meliputi kayu, batu, gips, semen, tanah liat, logam dan bahan yang
lainnya. Penampilan suatu bentuk karya patung yang memiliki massa atau volume
dapat diwujudkan dengan melalui berbagai teknik dan bahan. Secara teknis
berkarya patung dapat dibedakan atas beberapa teknik, di antaranya:
1.
Teknik modeling, atau teknik membutsir,
membentuk, atau menguli.
2.
Teknik pahat (carving) pada prinsipnya pematung melakukan pengurangan bahan (substractive) yang digunakan.
3.
Teknik cor (casting) adalah cara mematung yang menggunakan bahan cair ketika
proses akan tetapi dapat beku dalam waktu tertentu.
4.
Teknik konstruksi adalah cara pembuatan
patung dengan menyusun, mengkontruksi, atau membangun komponen – komponen bahan
yang ada.
Berdasarkan penampilan
bentuknya, patung dapat dibedakan atas patung lepas (feestanding sculpture) dan patung relief.
·
Seni Grafis
Adalah
seni yang berkaitan dengan teknik cetak mencetak. Seni grafis ini juga
tergolong seni rupa dua dimensi sebagaimana dalam lukisan. Kelebihan seni
grafis ini dibanding dengan seni lukis atau gambar, karena dalam seni grafis
dapat dibuat karya yang berulang. Dengan kata lain memungkinkan dilakukan
proses reproduksi. Secara garis besar teknik seni grafis itu dibedakan atas
beberapa teknik yaitu:
1.
Cetak tinggi, manakala acuan cetak yang
terkena tinta adalah bagian yang tinggi.
2.
Cetak dalam, jika yang terkena tinta
cetak adalah bagian yang dalam atau cekung dari acuan cetak.
3.
Cetak datar, proses cetak yang
menggunakan acuan cetak bidang datar artinya tidak ada bagian yang dicekungkan
atau ditinggikan.
4.
Cetak saring, jika tinta cetak memasuki
acuan cetak yang berlobang.
5.
Teknik cetak monoprint, tidak dapat
menghasilkan karya yang banyak, atau reproduksi, akan tetapi hanya menghasilkan
karya yang tunggal.
·
Desain Grafis
Atau sering disebut
dengan istilah desain komunikasi visual, adalah jenis karya seni rupa yang
digunakan untuk menawarkan atau menyampaikan informasi kepada khalayak ramai.
Jenis – jenis desain grafis, meliputi:
1.
Poster;
2.
Spanduk;
3.
Papan reklame;
4.
Papan nama;
5.
Kemasan;
6.
Etalase;
7.
Logo.
·
Seni Kerajinan
Adalah
karya seni rupa yang mengandalkan kerapian, kehalusan, dan kerumitan dari
keterampilan tangan manusia. Jenis seri kerajinan diklarifikasikan berdasarkan
dari segi teknis, dan paling populer, meliputi;
1.
Seni ukir, menekankan pada pembuatan
tinggi rendah atau berlobang gambar hias pada suatu permukaan dengan prinsip
pengurangan.
2.
Seni keramik, jenis seni kerajinan yang
menekankan pada penggunaan bahan.
3.
Seni anyam, jenis kerajinan yang secara
teknis ditentukan oleh rangkaian atau jalinan bahan – bahan yang digunakan
dengan prinsip tumpang tindih.
4.
Seni tenun, juga menekankan pada susup
menyusup atau tumpang tindihnya bahan yang digunakan yakni benang atau serat
tumbuhan.
5.
Seni batik, lebih menekankan pada hiasan
warna yang dihasilkan yaitu menggunakan prinsip tutup celup.
·
Seni Instalasi dan Seni Multi Media
Lainnya
Adalah fenomena seni
masa kini yag diilhami dari seni lingkungan yang menekankan pada keleluasaan
penikmat berada dalam karya seni itu sendiri. Performance art juga merupakan fenomena masa kini yang menggunakan
berbagai media dalam seni rupa, seni tari, seni musik, atau sastra dan drama.
Penggunaan multimedia dalam berkarya seni rupa juga berkembang dalam desain
komputer grafis. (Syafii, 2005 : 2.6 – 2.30)
3.
Unsur dan Komposisi Seni Rupa
a. Unsur-Unsur
Karya Seni (Seni Rupa )
Yang menjadi unsur-unsur kakarya
seni rupa adalah garis, warna, ruang/bidang, bnetuk, tekstur, atau rasa bahan.
1.
Garis yang terdiri dari dua macam, yaitu
garis lurus dan garis lengkung. Di dalam merencana atau menggambar garis
penting sekali yang merupakan dasar atau fondasi dari pada keberhasilan karya
seni rupa dua matra. Garis mempunyai ritme atau irama yang akan memberi nilai
artistik dan komposisi garis yang baik akan membentuk harmoni.
2.
Warna memegang peranan penting dalam
seni rupa. Pada lukisan, gambar ilustrasi, gambar reklame, dekorasi dan
lain-lain warna akan menjadikan lebih hidup dan menarik. Tetapi ada juga
seorang seniman atau lukisan anak-anak TK memberikan warna lebih bersifat
ekspresif, tidak cocok dengan warna alam atau warna sebenarnya. Kecakapan dalam mencampur warna,
menyusun warna adalah penting sekali.
3.
Ruang dan bidang dapat terjadi dari
susunan garis lurus maupun garis lengkung yang beraneka macam. Susunan garis
yang teratur dan tertentu akan menhasilkan susunan bidang yang teratur dan
sama, umpama susunan garis arsir, susunan anyaman, garis susunan batu merah dan
sebagainya. Yang menarik apabila susunan garis beraneka macam membentuk susunan
bidang yang berbeda-beda.
4.
Bentuk pada lukisan dapat diujutkan
dengan garis lurus maupun garis lengkung atau kombinasi kedua-duanya. Untuk
menyatakan gambar benda, manusia, binatang, pohon-pohonan pada kertas gambar
atau kanvas tentu kita ujutkan dengan garis-garis. Garis bentuk harus
disesuaikan dengan bentuk luar (out-line) dan bagian-bagianya.
5.
Rasa bahan (tekstur) terjadi karena
susunan permukaan yang tertentu dan dari bahan yang tertentu. Umpama
perpermukaan kain sutera, anyaman tikar, kaca, batu, kayu dan sebagainya.
Apabila kita raba permukaanya akan terasa lumer, halus, kasar. Jadi rasa bahan
dapat dirasakan dengan rabaan. Lalu bagaimana apabila kita menggambar atau
melukis benda-benda yang mempunyai permukaan yang demikian, tentu kita
memerlukan latihan dan mengerti sifat-sifatnya.
6.
Raut adalah tampang, potongan, bentuk
suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan
keluasaan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga dapat berarti
perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun.
Dalam pengertian yang lain raut sering dipahami atau dikenali sebagai bidang
atau bentuk. Penampilan raut dapat berwujud sebagai (1) raut geometris seperti
segi tiga, persegi atau lingkaran, (2) raut organis atau biomorfis yakni raut
yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas, (3) raut bersudut yakni raut
yang terbentuk dengan banyak sudut dan berkontur garis zigzag, dan (4) raut tak
beraturan adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan
atau semburan secara alamiah.
7.
Gelap terang adalah berkaitan dengan
cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak terkena cahaya, dan yang terang
adalah bidang yang terkena cahaya. Kualitas goresan pensil yang keras dan tebal
akan memberikan kesan gelap sementara yang ringan-ringan saja akan memberikan
kesan yang lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui upaya
tekhnik arsir yaitu mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau
titik. Sementara rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap dan semakin
berjarak akan semakin terang.
b. Komposisi Seni Rupa
Komposisi
artinya susunan atau perimbangannya. Berhasil tidaknya suatu karya seni
ditentukan oleh susunan unsur-unsurnya, sehingga susunan itu dapat membentuk
ungkapan sesuai dengan yang dikehendakinya (Sulistyo, 2005:98). Susunan unsur
karya seni meliputi sebagai berikut:
1.
Proporsi
Pengertian
istilah proporsi adalah perbandingan. Komposisi unsur satu dengan yang lain
dalam suatu karya seni harus menunjukkan kekuatan uang seimbang.
2.
Keseimbangan
Yang
dimaksud dengan keseimbangan (balance)
adalah apabila beberapa unsur karya seni dapat memberi rasa seimbang serta
memuaskan penikmat yang melihat dan merasakannya. Dalam seni rupa, keseimbangan
tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara. Misalnya melalui pengaturan
unsur-unsur secara simetris ataupun asimetris. Keseimbangan simetris adalah
apabila bagian kiri dan kanan atau bagian atas dan bawah dari sebuah desain
sama besarnya. Sedangkan keseimbangan asimetris adalah apabila bagian kiri dan
kanan atau bagian atas dan bawah sebuah desain tidak sama besar tetapi jika
dilihat atau diperhatikan masih terasa seimbang.
3.
Harmoni
Harmoni
adalah proporsi yang cocok dari hasil pengamatan.
4.
Irama
Terdapat
tiga kemungkinan dalam penciptaan irama seni rupa, yaitu:
a.
Pengulangan bidang atau bentuk atau
garis yang beraturan dengan jarak dan bentuk yang sama.
b.
Perbedaan ukuran atau bentuk yang
teratur dan berkelanjutan.
c.
Perbedaan jarak dan ruang yang terus
menerus antara bentuk atau bidang yang selaras dalam gerak.
5.
Kontras
Pengertian
kontras dapat dipahami ketika ada unsur karya seni satu dengan yang lainnya
yang menampakkan perbedaannya secara jelas
bahkan berlawanan.
6.
Pusat Perhatian
Agar
suatu karya seni dapat menarik perhatian pemirsanya, maka pusat perhatian (Center of Interest) perlu ditempatkan
dan ditonjolkan pada bagian-bagian tertentu karya seni tersebut.
Pusat
perhatian biasanya ditempatkan di bagian-bagian tengah tepat sasaran mata
memandang. Hasil karya seni rupa pusat perhatian dapat ditandai dengan
warna-warna yang menyolok (terang) jika latar belakangnya warna gelap,dan
sebaliknya warna gelap jika latar belakangnya terang.
7.
Keutuhan
Karya
seni harus dinilai secara utuh, artinya harus secara keseluruhan. Hasil karya
seni rupa dapat mendekati sempurna apabila kaidah segi bentuk, tema/isi yang
ditampilkan, kretivitas, teknik maupun visi penciptaannya dapat menunjukkan
keterkaitannya satu sama lain.
4. Prinsip
Seni Rupa
a. Prinsip
Kesatuan
Kesatuan merupakan
basis dari prinsip susunan dari unsur-unsur rupa. Unsur rupa yang meliputi
garis raut, warna, tekstur, ruang dan cahaya harus menyatu baik dalam bentuk
(fisik visual) dan tema (isi). Dalam penerapannya pada bidang karya seni rupa
prinsip kesatuan ini menekankan pengaturan objek atau komponen objek secara
berdekatan atau penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Antar unsur yang
paling menutup, misalnya dua garis lengkung yang berhadapan akan lebih
memperoleh kesatuan dibandingkan dengan posisi yang berlawanan pada arah yang
sama.
b. Prinsip
Keseimbangan
Keseimbangan
(balance) berkaitan dengan bobot. Dalam
karya-karya seni rupa dua dimensi misalnya gambar atau lukis penerapan prinsip
keseimbangan ini lebih menekankan pada bobot secara kualitatif atau disebut
juga dengan bobot visual, artinya berat ringannya objek hanya dirasakan.
c. Prinsip
Irama
Prinsip irama
ditimbulkan dari kesan gerak dan unsur yang melekat pada karya seni. Sifat atau
kesan dari irama dapat lemah lembut, keras atau lunak secara teratur. Nafas
orang, kicau burung dan sebagainya adalah contoh-contoh irama dalam kehidupan
nyata. Dengan demikian irama dalam karya seni rupa terjadi dari pengaturan
unsur-unsur rupa baik garis, raut, warna, tekstur, ruang dan gelap secara
berulang.
d. Prinsip
penekanan
Dominasi/penekanan
dalam karya seni rupa dapat dicapai melalui berbagai alternatif. Misalnya
dengan menggerolkan beberapa unsur sehingga berdekatan atau menyatu sedangkan
unsur-unsur yang lain menyatu.
e. Prinsip
Proporsi
Proporsi adalah
perbandingan ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, oleh
karena itu disebut juga prinsip perbandingan. Dalam seni rupa prinsip proporsi
ini digunakan untuk mempertinggi perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan
objek yang digambar atau dilukis, membandingkan patung dengan ruang yang
ditempati.
f. Prinsip
Keselarasan
Prinsip keselarasan
lazim disebut juga dengan prinsip harmoni atau keserasian. Sesuatu yang
selaras, harmonis, dan serasi adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian,
dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan dapat
dibuatdengan cara menata unsur yang mungkin sama, sesuai, dan tidak ada yang
berbeda dan mencolok.