Senin, 23 Juli 2012

PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN SD

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Seni Rupa    
            Manusia sebagai makhluk yang mengenal keindahan senantiasa tidak terlepas dari dunia seni. Dunia seni senantiasa mengikuti dunia manusia, baik dalam keadaan sempit ataupun lapang. Seni senantiasa berkaitan dengan dunia keindahan. Sesuatu yang dapat mendatangkan kesenangan, kenyamanan, dan kepuasan bagi seseorang. Banyak media yang digunakan manusia untuk dapat mendatangkan keindahan, salah satunya yaitu seni rupa. Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur – unsur rupa (visual), unsur – unsur yang dapat diinderakan oleh mata. Atupun seni rupa adalah cabang seni yang memanfaatkan unsur rupa dan dapat secara langsung dilihat oleh mata. Seperti ; patung, dll.
Berbagai jenis karya seni rupa sering diklarifikasikan berdasarkan aspek masing – masing, diantaranya:
·         Berdasarkan pada dimensi atau matranya,
Seni rupa dapat diklarifikasikan ke dalam seni rupa dua dimensi (dwi matra) dan tiga dimensi (tri matra). Karya seni rupa dua dimensi adalah jenis karya seni rupa yang penampilannya hanya memerlukan dua ukuran (matra). Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi adalah jenis karya seni rupa yang ditentukan oleh tiga ukuran. Karya seni rupa tiga dimensi ini memiliki massa atau meruang.
·         Berdasarkan fungsinya,
Seni rupa dapat dibedakan atas seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). Seni rupa murni adalah klarifikasi yang menunjuk pada pemanfaatan karya yang semata – mata hanya untuk kepentingan hiasan saja (memenuhi kebutuhan estetis). Sedangkan karya seni rupa pakai atau terapan adalah jenis karya seni rupa yang diciptakan tidak hanya memenuhi kebutuhan estetis melainkan juga memenuhi kebutuhan praktis manusia.
·         Berdasarkan corak atau aliran,
Seni rupa dapat dibedakan atas seni rupa tradisional atau modern. Karya seni rupa tradisional lebih menunjuk pada karya seni rupa yang berkembang pada masyarakat secara turun – temurun. Sedangkan seni rupa modern adalah jenis karya seni rupa yang senantiasamencari peluang – peluang perubahan untuk senantiasa menciptakan hal – hal yang baru.
·         Berdasarkan tema, isi atau objek yang ditampilkan
Seni rupa dapat dipilah menjadi dua yakni representatif dan non representatif. Karya seni rupa respresentatif artinya tema, isi atau objek itu menghadirkan kembali suasana alam. Sedangkan karya seni rupa non representatif adalah karya seni rupa yang tidak sama sekali menghadirkan kembali suasana alam. (Syafii, 2005 : 2.3 – 2.6)

2.      Jenis-Jenis Seni Rupa
Jenis – jenis karya seni rupa diklarifikasikan sebagai berikut, diantaranya:
·         Seni Gambar
Adalah jenis karya seni rupa dua dimensi dengan unsur utamanya garis. Media untuk gambar antara lain yaitu kertas, krayon, pensil, arang, konte, pastel atau kapur. Jenis gambar antara lain yaitu:
1.        Gambar yang digunakan sebagai rancangan di bidang teknik, misalnya arsitektur atau permesinan.
2.        Gambar yang digunakan untuk kepentingan penjelasan suatu tulisan atau karangan yang sering disebut dengan ilustrasi.
3.        Gambar yang digunakan untuk merepresentasi suatu obyek yang tidak bergerak disebut gambar alam benda.
4.        Gambar yang digunakan untuk merepresentasikan obyek hidup seperti hewan ataupun manusia disebut gambar model.
5.        Gambar yang digunakan untuk hiasan atau menampilkan suatu ragam hias disebut gambar hias atau ornamen.
6.        Gambar yang digunakan untuk merekam keadaan, bantuan awal dalam kegiatan melukis atau mematung disebut gambar sket.
·         Seni Lukis
Adalah jenis karya seni rupa dua dimensi yang lebih mengutamakan unsur warna, sehingga sering disebut dengan gambar berwarna. Media untuk melukis adalah kanvas dengan menggunakan cat air, minyak, akrilik atau mix media dengan bantuan alat kuas atau lainnya. Berdasarkan obyek yang digambar dapat dikenali antara lain:
1.        Lukisan pemandangan (landscape), dengan menampilkan keindahan obyek.
2.        Lukisan alam benda (still life) menampilkan obyek – obyek benda mati.
3.        Lukisan potret menampilkan tokoh dengan menekankan pada ketepatan wajah.
4.        Lukisan yang menampilkan kehidupan manusia, binatang, dan lingkungan hidup yang melingkupinya.
5.        Lukisan abstrak yang menampilkan obyek yang tidak dijumpai atau dikenali di alam ini.
·         Seni Patung
Adalah jenis karya seni rupa tiga dimensi yang lebih mengutamakan unsur ruang. Media untuk patung meliputi kayu, batu, gips, semen, tanah liat, logam dan bahan yang lainnya. Penampilan suatu bentuk karya patung yang memiliki massa atau volume dapat diwujudkan dengan melalui berbagai teknik dan bahan. Secara teknis berkarya patung dapat dibedakan atas beberapa teknik, di antaranya:
1.        Teknik modeling, atau teknik membutsir, membentuk, atau menguli.
2.        Teknik pahat (carving) pada prinsipnya pematung melakukan pengurangan bahan (substractive) yang digunakan.
3.        Teknik cor (casting) adalah cara mematung yang menggunakan bahan cair ketika proses akan tetapi dapat beku dalam waktu tertentu.
4.        Teknik konstruksi adalah cara pembuatan patung dengan menyusun, mengkontruksi, atau membangun komponen – komponen bahan yang ada.
Berdasarkan penampilan bentuknya, patung dapat dibedakan atas patung lepas (feestanding sculpture) dan patung relief.
·         Seni Grafis
Adalah seni yang berkaitan dengan teknik cetak mencetak. Seni grafis ini juga tergolong seni rupa dua dimensi sebagaimana dalam lukisan. Kelebihan seni grafis ini dibanding dengan seni lukis atau gambar, karena dalam seni grafis dapat dibuat karya yang berulang. Dengan kata lain memungkinkan dilakukan proses reproduksi. Secara garis besar teknik seni grafis itu dibedakan atas beberapa teknik yaitu:
1.        Cetak tinggi, manakala acuan cetak yang terkena tinta adalah bagian yang tinggi.
2.        Cetak dalam, jika yang terkena tinta cetak adalah bagian yang dalam atau cekung dari acuan cetak.
3.        Cetak datar, proses cetak yang menggunakan acuan cetak bidang datar artinya tidak ada bagian yang dicekungkan atau ditinggikan.
4.        Cetak saring, jika tinta cetak memasuki acuan cetak yang berlobang.
5.        Teknik cetak monoprint, tidak dapat menghasilkan karya yang banyak, atau reproduksi, akan tetapi hanya menghasilkan karya yang tunggal.
·         Desain Grafis
Atau sering disebut dengan istilah desain komunikasi visual, adalah jenis karya seni rupa yang digunakan untuk menawarkan atau menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Jenis – jenis desain grafis, meliputi:
1.        Poster;
2.        Spanduk;
3.        Papan reklame;
4.        Papan nama;
5.        Kemasan;
6.        Etalase;
7.        Logo.
·         Seni Kerajinan
Adalah karya seni rupa yang mengandalkan kerapian, kehalusan, dan kerumitan dari keterampilan tangan manusia. Jenis seri kerajinan diklarifikasikan berdasarkan dari segi teknis, dan paling populer, meliputi;
1.        Seni ukir, menekankan pada pembuatan tinggi rendah atau berlobang gambar hias pada suatu permukaan dengan prinsip pengurangan.
2.        Seni keramik, jenis seni kerajinan yang menekankan pada penggunaan bahan.
3.        Seni anyam, jenis kerajinan yang secara teknis ditentukan oleh rangkaian atau jalinan bahan – bahan yang digunakan dengan prinsip tumpang tindih.
4.        Seni tenun, juga menekankan pada susup menyusup atau tumpang tindihnya bahan yang digunakan yakni benang atau serat tumbuhan.
5.        Seni batik, lebih menekankan pada hiasan warna yang dihasilkan yaitu menggunakan prinsip tutup celup.
·         Seni Instalasi dan Seni Multi Media Lainnya
Adalah fenomena seni masa kini yag diilhami dari seni lingkungan yang menekankan pada keleluasaan penikmat berada dalam karya seni itu sendiri. Performance art juga merupakan fenomena masa kini yang menggunakan berbagai media dalam seni rupa, seni tari, seni musik, atau sastra dan drama. Penggunaan multimedia dalam berkarya seni rupa juga berkembang dalam desain komputer grafis. (Syafii, 2005 : 2.6 – 2.30)
3.      Unsur dan Komposisi Seni Rupa
a.     Unsur-Unsur Karya Seni (Seni Rupa )
Yang menjadi unsur-unsur kakarya seni rupa adalah garis, warna, ruang/bidang, bnetuk, tekstur, atau rasa bahan.
1.        Garis yang terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Di dalam merencana atau menggambar garis penting sekali yang merupakan dasar atau fondasi dari pada keberhasilan karya seni rupa dua matra. Garis mempunyai ritme atau irama yang akan memberi nilai artistik dan komposisi garis yang baik akan membentuk harmoni.
2.        Warna memegang peranan penting dalam seni rupa. Pada lukisan, gambar ilustrasi, gambar reklame, dekorasi dan lain-lain warna akan menjadikan lebih hidup dan menarik. Tetapi ada juga seorang seniman atau lukisan anak-anak TK memberikan warna lebih bersifat ekspresif, tidak cocok dengan warna alam atau warna sebenarnya. Kecakapan dalam mencampur warna, menyusun warna adalah penting sekali.
3.        Ruang dan bidang dapat terjadi dari susunan garis lurus maupun garis lengkung yang beraneka macam. Susunan garis yang teratur dan tertentu akan menhasilkan susunan bidang yang teratur dan sama, umpama susunan garis arsir, susunan anyaman, garis susunan batu merah dan sebagainya. Yang menarik apabila susunan garis beraneka macam membentuk susunan bidang yang berbeda-beda.
4.        Bentuk pada lukisan dapat diujutkan dengan garis lurus maupun garis lengkung atau kombinasi kedua-duanya. Untuk menyatakan gambar benda, manusia, binatang, pohon-pohonan pada kertas gambar atau kanvas tentu kita ujutkan dengan garis-garis. Garis bentuk harus disesuaikan dengan bentuk luar (out-line) dan bagian-bagianya.
5.        Rasa bahan (tekstur) terjadi karena susunan permukaan yang tertentu dan dari bahan yang tertentu. Umpama perpermukaan kain sutera, anyaman tikar, kaca, batu, kayu dan sebagainya. Apabila kita raba permukaanya akan terasa lumer, halus, kasar. Jadi rasa bahan dapat dirasakan dengan rabaan. Lalu bagaimana apabila kita menggambar atau melukis benda-benda yang mempunyai permukaan yang demikian, tentu kita memerlukan latihan dan mengerti sifat-sifatnya.
6.        Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasaan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga dapat berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun. Dalam pengertian yang lain raut sering dipahami atau dikenali sebagai bidang atau bentuk. Penampilan raut dapat berwujud sebagai (1) raut geometris seperti segi tiga, persegi atau lingkaran, (2) raut organis atau biomorfis yakni raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas, (3) raut bersudut yakni raut yang terbentuk dengan banyak sudut dan berkontur garis zigzag, dan (4) raut tak beraturan adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan atau semburan secara alamiah.
7.        Gelap terang adalah berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak terkena cahaya, dan yang terang adalah bidang yang terkena cahaya. Kualitas goresan pensil yang keras dan tebal akan memberikan kesan gelap sementara yang ringan-ringan saja akan memberikan kesan yang lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui upaya tekhnik arsir yaitu mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik. Sementara rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap dan semakin berjarak akan semakin terang.

b.    Komposisi Seni Rupa
Komposisi artinya susunan atau perimbangannya. Berhasil tidaknya suatu karya seni ditentukan oleh susunan unsur-unsurnya, sehingga susunan itu dapat membentuk ungkapan sesuai dengan yang dikehendakinya (Sulistyo, 2005:98). Susunan unsur karya seni meliputi sebagai berikut:
1.        Proporsi
       Pengertian istilah proporsi adalah perbandingan. Komposisi unsur satu dengan yang lain dalam suatu karya seni harus menunjukkan kekuatan uang seimbang.
2.        Keseimbangan
       Yang dimaksud dengan keseimbangan (balance) adalah apabila beberapa unsur karya seni dapat memberi rasa seimbang serta memuaskan penikmat yang melihat dan merasakannya. Dalam seni rupa, keseimbangan tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara. Misalnya melalui pengaturan unsur-unsur secara simetris ataupun asimetris. Keseimbangan simetris adalah apabila bagian kiri dan kanan atau bagian atas dan bawah dari sebuah desain sama besarnya. Sedangkan keseimbangan asimetris adalah apabila bagian kiri dan kanan atau bagian atas dan bawah sebuah desain tidak sama besar tetapi jika dilihat atau diperhatikan masih terasa seimbang.
3.        Harmoni
       Harmoni adalah proporsi yang cocok dari hasil pengamatan.
4.        Irama
       Terdapat tiga kemungkinan dalam penciptaan irama seni rupa, yaitu:
a.         Pengulangan bidang atau bentuk atau garis yang beraturan dengan jarak dan bentuk yang sama.
b.        Perbedaan ukuran atau bentuk yang teratur dan berkelanjutan.
c.         Perbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara bentuk atau bidang yang selaras dalam gerak.
5.        Kontras
       Pengertian kontras dapat dipahami ketika ada unsur karya seni satu dengan yang lainnya yang menampakkan perbedaannya secara jelas  bahkan berlawanan.
6.        Pusat Perhatian
       Agar suatu karya seni dapat menarik perhatian pemirsanya, maka pusat perhatian (Center of Interest) perlu ditempatkan dan ditonjolkan pada bagian-bagian tertentu karya seni tersebut.
       Pusat perhatian biasanya ditempatkan di bagian-bagian tengah tepat sasaran mata memandang. Hasil karya seni rupa pusat perhatian dapat ditandai dengan warna-warna yang menyolok (terang) jika latar belakangnya warna gelap,dan sebaliknya warna gelap jika latar belakangnya terang.
7.        Keutuhan
       Karya seni harus dinilai secara utuh, artinya harus secara keseluruhan. Hasil karya seni rupa dapat mendekati sempurna apabila kaidah segi bentuk, tema/isi yang ditampilkan, kretivitas, teknik maupun visi penciptaannya dapat menunjukkan keterkaitannya satu sama lain.
4.      Prinsip Seni Rupa
a.       Prinsip Kesatuan
Kesatuan merupakan basis dari prinsip susunan dari unsur-unsur rupa. Unsur rupa yang meliputi garis raut, warna, tekstur, ruang dan cahaya harus menyatu baik dalam bentuk (fisik visual) dan tema (isi). Dalam penerapannya pada bidang karya seni rupa prinsip kesatuan ini menekankan pengaturan objek atau komponen objek secara berdekatan atau penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Antar unsur yang paling menutup, misalnya dua garis lengkung yang berhadapan akan lebih memperoleh kesatuan dibandingkan dengan posisi yang berlawanan pada arah yang sama.
b.      Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan (balance)  berkaitan dengan bobot. Dalam karya-karya seni rupa dua dimensi misalnya gambar atau lukis penerapan prinsip keseimbangan ini lebih menekankan pada bobot secara kualitatif atau disebut juga dengan bobot visual, artinya berat ringannya objek hanya dirasakan.
c.       Prinsip Irama
Prinsip irama ditimbulkan dari kesan gerak dan unsur yang melekat pada karya seni. Sifat atau kesan dari irama dapat lemah lembut, keras atau lunak secara teratur. Nafas orang, kicau burung dan sebagainya adalah contoh-contoh irama dalam kehidupan nyata. Dengan demikian irama dalam karya seni rupa terjadi dari pengaturan unsur-unsur rupa baik garis, raut, warna, tekstur, ruang dan gelap secara berulang.
d.      Prinsip penekanan
Dominasi/penekanan dalam karya seni rupa dapat dicapai melalui berbagai alternatif. Misalnya dengan menggerolkan beberapa unsur sehingga berdekatan atau menyatu sedangkan unsur-unsur yang lain menyatu.
e.       Prinsip Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, oleh karena itu disebut juga prinsip perbandingan. Dalam seni rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertinggi perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau dilukis, membandingkan patung dengan ruang yang ditempati.
f.       Prinsip Keselarasan
Prinsip keselarasan lazim disebut juga dengan prinsip harmoni atau keserasian. Sesuatu yang selaras, harmonis, dan serasi adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan dapat dibuatdengan cara menata unsur yang mungkin sama, sesuai, dan tidak ada yang berbeda dan mencolok.

Seni / Gantungan Makrame


 Gantungan Makrame

Seni kerajinan simpul atau Makrame ialah bentuk karya seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan simpul ini selain bernilai fungsional juga artistik. Dengan hanya ikat-mengikat atau simpul-menyimpul benang, kita akan dapat menghasilkan aneka benda kerajinan yang menarik, seperti ikat pinggang, penghias gerabah hias, tas tangan, hiasan dinding, alas cangkir, penggantung tumbuhan hias, kalung, dan gelang.
berikut contoh - contoh yang dapat saya tampilan, :










Menggambar Bidang





Menggambar Bidang














Inkblot

Inkblot
Bahan yang diperlukan pada kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. Malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan. Prosedur pengerjaannya:
(a) Teteskan warna yang sudah disiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah dialasi koran bekas.
(b) Lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(c) Kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
(d) Buka lipatan kertasnya! Gambar apa yang terjadi?
(e) Untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti di atas, tentu saja warna yang diteteskan kemudian harus berbeda dengan warna sebelumnya.
Dengan meneteskan -sekaligus- beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna.













Tarikan Benang







Tarikan Benang
Bahan dan alat yang diperlukan: benang kasur, pewarna, kertas HVS/gambar, koran bekas (alas meja), tempat pewarna(wadah air kecil). Prosedur pengerjaan:
(a) Siapkan adonan pewarna seperti pada proses batik sederhana.
(b) Ambil benang kasur sepanjang 40 – 45 cm. Celupkan sebagian besar benang tersebut pada larutan pewarna. Kalau larutan pewarna dirasakan terlalu banyak menempel pada benang, sebaiknya diperas dahulu. Pewarna yang terlalu banyak menempel pada benang akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
(c) Letakkan benang tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas alas koran. Apakah letak benang mau diatur atau bebas bergantung pembuat. Ujung benang yang tidak terkena warna, harus ada di luar bidang kertas.
(d) Lipatlah kertas tadi di tengah-tengah sisi panjangnya.
(e) Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah benang sampai keluar dari lipatan kertas. Arah tarikan bebas.
(f) Buka lipatan kertas. Gambar apa yang terjadi?
(g) Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar/ kertas, lakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Dengan mengubah letak benang, akan diperoleh gambar baru.
Bila dikehendaki gambar berwarna (lebih dari satu warna), yang harus dilakukan adalah: menarik benang beberapa kali sesuai dengan jumlah benang yang dicelupkan pada warna yang berbeda, menarik satu kali tarikan seutas benang yang dicelupkan pada beberapa warna, menarik satu kali tarikan sejumlah benang yang sudah memiliki warna masing-masing.